Senin, 10 Mei 2010

PAUD lewat keluarga

Sebagian masyarakat Indonesia belum sepenuhnya menyadari pentingnya pendidikan bagi anak usia dini. Padahal, pendidikan anak usia dini (PAUD) saat ini diakui menjadi tahapan penting dalam pendidikan anak, seperti tertuang dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional.

PAUD merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani maupun rohani anak agar memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Usia 0 sampai 6 tahun merupakan masa emas bagi pertumbuhan dan perkembangan seorang anak. Selain gizi yang cukup, beragam stimulus atau rangsangan untuk perkembangan fisik, yakni koordinasi syaraf motorik halus dan kasar, kecerdasan yang meliputi daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi serta kecerdasan spritual.



FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM BERMAIN

Ketika anak bermain beberapa hal perlu diperhatikan agar anak merasa aman dan nyaman.

1. Alat permainan
Menurut Montessori, Piaget dan Frobel apa saja yang ada di dekat anak dapat digunakan sebagai alat permainan.Montessori membebaskan penggunaannya namun Frobel dan Piaget lebih menekankan penggunaan alat permainan sesuai dengan fungsinya.
Perlu diperhatikan ketika alat bermain yang digunakan anak dari segi keselamatan, kesehatan dan kebermanfaatan.
a. Ada alat yang dapat membuat anak terluka, misalnya pisau.Yang dilakukan orang tua bukannya melarang menggunakan pisau tetapi berikan pisau yang ketajamannya tidak akan melukai anak.
b. Ukuran alat permainan juga menentukan keselamatan anak bermain.Gunakan alat yang tidak terlalu besar, tidak terlalu berat sesuaikan dengan tingkat kemampuan anak.

2. Tempat bermain
Bermain dapat dilakukan di mana saja.Perlu kecermatan orang tua/guru ketika menentukan tempat bermain bagi anak.Pilihlah tempat bermain yang aman dan menyenangkan bagi anak.Sehingga resiko anak akan terbanting, terpeleset, terjatuh sangat kecil.Perhatian juga gangguan dari lingkungan sekitar, seperti kebisingan, keamanan lalu lintas, dll.
Menurut Bergen dan Soemiarti bermain terdri dari: bermain bebas, bermain dengan bimbingan, dan bermain dengan diarahkan.Ada juga yang melihat anak bermain dari segi jumlah anak.Ada yang sendiri, berdua atau beramai-ramai.Bentuk-bentuk bermain tersebut dapat diterapkan dalam pendidikan anak, termasuk pendidikan anak usia dini sebagai kegiatan belajar.
Sebelum anak bermain orang tua/guru mesti merencakan agar dapat membawa anak kedalam situasi yang merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak.Dengan kata lain bermain membantu anak membentuk kemampuan yang lebih terarah dan mendasar.
Posting terkait berdasarkan kategory (Label):

8 comments:

Unknown mengatakan...

Rupanya PAUD juga bisa dilakukan dirumah ya....
Makasih boz infonya....

mulyadi mengatakan...

Betul..betul..betul....
Jadi emang bener, jadi ortu harus siap...
bener..benr bisa didik anak...

PNFI Kota Semarang mengatakan...

Ya mestinya begitu...
PAUD tidak melulu hanya di "PAUD", tetapi bisa dilakukan di rumah...

Anonim mengatakan...

Lho kalo begitu PAUD-nya jadi tidak laku...

PNFI Kota Semarang mengatakan...

PAUD di keluarga artinya khan pendidikan anak yang dilakukan oleh lingkungan keluarga di rumah.
PAUD formal tetap dibutuhkan, karena substansinya berbeda...

Anonim mengatakan...

blok pnfi siap untuk menang yaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

Anonim mengatakan...

blok pnfikotasemarang ok. siap menang..........

PNFI Kota Semarang mengatakan...

Yes, doakan ya....

Posting Komentar